Kutunggu di Nagan
Aku lewati tempat kerjamu di pertigaan Nagan
Setiap hari mencoba curi pandang
Ku perlambat langkah sebelum tiba
Ku tautkan asa untuk sekedar melempar bara
Demi wajahmu yang tergambar di pelupuk mata
Ku datangi warung di Nagan
Berharap kamu istirahat dan singgah makan
Mendengar suaramu saja hati tergetar
Setiap suap nasi terasa rendang di lidah
Tuhan, buatlah dia lapar!
Aku tak bisa beranjak dari Nagan
Hati ini belum mau pergi dan berpaling
Hanya ingin di sini dan merangkul harapan
Setiap mampir ke kota ini, aku tersenyum simpul
Mengingat sosok penuh tawa berambut gimbal
Bicara dengan logat Magelang yang kental
Aku masih ingin menyusuri Jalan Nagan
Sekedar mengenang urat geli yang hampir hilang
Berkhayal kamu akan menoleh ke belakang dan berkata,
“Aku tunggu kamu di Nagan!”
Bogor, 8 Januari 2017